Search

13 Januari 2012

Lionel Messi, sang pemain terbaik dunia...!


Sebelas tahun lalu tepatnya 14 Desember 2000, bisa dikatakan hari paling penting dalam sejarah FC Barcelona khususnya Lionel Andrés Messi. Pada hari itu, bocah kurus berpostur pendek berusia 13 tahun turun dari pesawat di Bandara El Prat, Barcelona, Spanyol.


Sang bocah masih imut dan lugu. Ia berjalan menyusuri kemegahan bandara salah satu kota yang didesain nyentrik tersebut. Artistik setiap pojok kawasan Catalonia tak perlu disangsikan lagi. Inilah salah satu kota di Spanyol yang selalu menjadi tujuan para pelancong.
Diiringi sang ayah dan seorang pria bernama Horacio Gaggioli selaku agen, kedatangan Messi tidak menarik perhatian orang lain.Selepas dari bandara, Messi  kecil yang kesehariannya hidup penuh keterbatasan di kampung halamannya, Rosario, Argentina menuju istana megah bernama La Masia. Di sanalah markas penggemblengan pemain-pemain muda klub Barcelona.
Kedatangan Messi tidak serta merta langsung diterima, staf tim Catalan pesimis saat melihat posturnya yang kurus dan pendek. Pesimisme makin meningkat setelah mengetahui Messi juga menderita penyakit hormonal.
Resiko besar akan ditanggung Barca apabila merekrut Messi. Mereka harus membiayai perawatan medis sebesar € 900 perbulan atau Rp. 11 juta tiap bulan untuk pertumbuhan fisik bocah itu. Mereka berpendapat, lebih baik Messi kembali ke Argentina.
Mendengar itu, ayah Messi langsung marah. Dia juga sontak mengancam kembali ke Argentina, saat itu juga. Di tengah situasi memanas itu, Direktur Olahraga Barcelona, Rexach bersedia mengontrak Messi. Pada perkembangannya, Rexach mengaku melakukan itu karena intuisi saja.
Apa yang diyakini Rexach kini terbukti, sepuluh tahun kemudian sejak kedatangannya di Barca, Messi yang berjuluk si Tomat Merah  mampu menguasai dunia. Tiga kali penghargaan pemain terbaik Eropa dan Baloon D’or diraihnya secara berturut-turut.


Sederet piala juga telah dipersembahkan Messi buat Barcelona. Terhitung selama 2011, Barca menjuarai La Liga, Liga Champions, Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Klub.
“Saya merasa sangat terhormat meraih gelar ini. Saya ingin berbagi dengan semua orang yang membantuku, terutama teman-teman di tim dan pelatih,” kata Messi seusai menerima penghargaan Baloon D’or 2011 di Gala FIFA Zurich, Swiss, Selasa (10/01/2012).
Nyaris tak ada yang bisa membantah kehebatan Sang Messiah. Messi adalah paket yang lengkap. Dia butuh memiliki tim seperti Barcelona dan dia adalah seorang pembunuh di dalam jiwanya,” ucap Presiden UEFA, Michael Platini.
Messi berhasil menyamai prestasi legenda sepakbola dunia yang pernah tiga kali memenangi gelar pemain terbaik. Mereka adalah Johan Cruyff (1971, 1973 dan 1974), Michael Platini (1983, 1984, dan 1985), serta Marco Van Basten (1988, 1989, dan 1992).
Sejak pemilihan pemain terbaik dunia digelar FIFA pada 1991, Ronaldo juga meraihnya tiga kali (1996, 1997 dan 2002), lalu Zinedine Zidane (1998, 2000, dan 2003).
Satu hal yang perlu ditiru dari Messi adalah sikap rendah hatinya. Ia tidak pernah terlihat sombong meski telah ditasbihkan sebagai penguasa dunia.
Dimasa keemasan karirnya, Messi tetap menunduk dan bahkan menghargai jasa rekan-rekannya terutama gelandang Barcelona, Xavi Hernandez, yang dinilainya memiliki pengaruh besar dalam raihan semua penghargaan.
“Ini sangat spesial, terkhusus aku ingin membelahnya buat rekanku, Xavi,” kata Messi dengan mata berbinar-binar. Adapun Xavi hanya kebagian posisi ketiga terbaik dunia setelah Messi dan Cristiano Ronaldo.


Pelatih Barca, Pep Guardiola, tak lupa memberi pujian kepada Messi. “Tanpa dia tak satu pun dari gelar tersebut mungkin diraih,” begitu ujar Guardiola yang juga kecipratan meraih penghargaan sebagai pelatih Terbaik Dunia 2011 dengan mengungguli Sir Alex Ferguson dan Jose Mourinho.

Sumber: Banjarmasin Post
Terbit: Jum'at, 13 Jan 2012