Search

18 Oktober 2011

Tentang "Wajib Militer" di Korea



Sebuah isu yang cukup penting di Korea. Di dunia Drama, hal ini menjadi sebuah hal yang amat menyedihkan karena sikap lebay para penggemar ketika idola mereka menerima surat panggilan, terkait pemenuhan kewajiban yang satu ini. Di dunia analisa kemajuan negara korea? Isu ini juga menjadi poin yang acap kali dikait-kaitkan sebagai “tangga tak terlihat” yang menjaga semangat bangsa Korea untuk terus menjadi negara maju.

Terlepas dari beberapa poin yang menjadikan isu ini menarik, saya ingin sedikit berbagi kepada teman-teman semua terkait sebuah kewajiban unik yang diperuntukkan bagi semua warga negara (pria) bangsa korea yaitu: Wajib Militer.


Wajib Militer di Korea

Siapakah yang menjadi sasaran kewajiban ini?
Laki-laki Korea berusia 20 tahun yang sehat jasmani dan rohani harus ikut wajib militer selama 2 tahun. Walau mereka bebas dari kewajiban itu dengan alasan tertentu, namun penggantinya mereka harus bekerja di instansi pemerintah sesuai dengan masa kewajibannya untuk wajib militer.
Oleh karena itu, semua laki-laki yang menghindari kewajiban ini akan dihukum dan mendapat kesulitan untuk mejalankan kehidupan di masyarakat dan karirnya di Korea.



Demikianlah... Semua pria dewasa berusia 20 tahun ke atas dengan kriteria umum yang dimaksud akan menerima surat pemanggilan untuk bertugas layaknya seorang militer selama 2 tahun. Mengapa saya gunakan kata “ke atas” di bagian informasi umur? Dalam beberapa kasus banyak sekali pemuda korea yang memenuhi panggilan wajib militer pada usia di atas 20 tahun. Sudah pasti setelah menempuh beberapa regulasi yang telah diatur sedemikian rupa.

Wajib militer memiliki dunia regulasi tersendiri di Korea. Bagi para pekerja maka tak jarang pemilik perusahaan memberikan perlakuan khusus berupa tetap memberikan gaji meski mereka tidak masuk. demikian pula dengan dunia pendidikan, pihak universitas memberikan berbagai kemudahan untuk mendukung para mahasiswa yang sedang melakukan wajib militer. Kemudahan yang dimaksud adalah kemudahan “asli” dalam arti sesungguhnya. Mereka memperoleh kemudahan baik berupa perlakuan birokrasi maupun jaminan administrasi yang tidak akan menyebabkan kerugian bagi sang mahasiswa di masa yang akan datang.

Wajib Militer dan Kampus

Kampus selalu menjadi titik pengecualian dalam beberapa keputusan nasional negara, termasuk perkara wajib militer . Di dalam kampus terdapat bentuk lain dari wajib militer korea. Wajah lain wajib militer ini bernama program R. O. T. C. [Reserve Officer Training Corps). Dari pemahaman saya, program ini sebentuk sekolah atau training taruna di negara kita. Sebelum saya membahas ROTC lebih jauh, ingin saya sampaikan kepada teman-teman semua perbedaan atara ROTC dan wajib militer umum yang sudah pasti terdapat di luar wilayah kampus.

Bentuk umum wajib militer adalah berupa aktivitas "magang" selama 2 tahun di satuan militer tertentu. Selama 2 tahun, tanpa jeda, mereka melakukan aktivitas yang tidak berbeda nyata dengan aktivitas militer sungguhan. Mereka ditempatkan di dalam satuan tertentu berdasarkan semacam tes kalayakan penempatan. Mereka pun memiliki kewajiban tinggal di barak dan boleh meninggalkan satuan dengan alasan tertentu saja. Ketika selesai "magang" mereka dapat kembali kepada aktivitas terakhir mereka atau bisa melanjutkan karier di dunia militer. Seluruh alumni wajib militer akan mendapatkan pangkat 4 garis merah di lengan mereka. Untuk opsi terakhir (bergabung dengan militer) merupakan pilihan langkah yang dilakukan para pemuda korea. Mereka yang memilih ini biasanya akan lebih memilih jalur ROTC ketimbang jalur wajib militer umum yang memang akan lebih berat secara fisik. Karena ROTC hanya terdapat di kampus, maka para pemuda korea yang tidak berkesempatan melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi universitas tapi ingin meniti karir di dunia militer, maka mereka tidak memiliki pilihan lain selain memulai karier melalui jalur wajib militer bentuk umum ini.

Saya juga melihat jikalau wajib militer semakin menjadi sedikit tidak populer dikalangan para pemuda korea. Di satu sisi mereka merasa terbebani [namun tidak seperti yang ditulis dalam sebuah blog, mereka mengatakan jikalau wajib militer sudah menjadi semacam mimpi buruk bagi pemuda korea], secara bersamaan mereka menerima kompensasi logis dari pengorbanan selama 2 tahun tersebut. Sistem senioritas yang “tegas dan jelas” dalam komunitas bangsa korea, selain disebabkan pengaruh ruh feodal masa lalu, juga ikut dipertahankan oleh sistem wajib militer yang memang kental dengan nuansa hierarki senioritas ini.

Kembali pada ROTC... Berbeda dengan wajib militer bentuk umum, ROTC memiliki gengsi tersendiri. Para mahasiswa yang tergabung dalam ROTC bebas berkeliaran di kampus masing-masing untuk melakukan aktivitas belajar sebagai mahasiswa dan mengikuti pelatihan ketarunaan di masa bersamaan. Ini mungkin menjadi salah satu alasan mengapa ROTC dapat ditemukan di setiap kampus. Di negara non wajib militer (saya masih bingung untuk kasus Indonesia. Apakah indonesia merupakan negara yang memberlakukan wajib militer atau tidak? Menurut Wikipedia versi bahasa Indonesia, Indonesia masuk dalam kategori Negara pelaku wajib militer) bentuk ROTC ini diadopsi menjadi sebuah aktivitas mahasiswa yang bernama RESIMEN. Untuk pernyataan terakhir adalah sebuah spekulasi dari penulis. Namun jika menelisik lebih cermat, teman-teman semua akan sepakat dengan spekulasi tersebut.